Minggu, 26 Januari 2014

*Dendam Amarah*



*Dendam Amarah*
Hening mencekam kian terasa menghujam jiwa. Dendam, amarah, iri hati dan kedengkian, telah menyelimuti qalbu. Karena keingnan dan kehendak tak terpenuhi.

Meski bunga bunga taman datang menghibur menawar diri bergoyang lembut lemah gemulai dikipas angin.

Walaupun melati tawarkan sejuta senyuman. Walau taman meminta-nya tuk selalu bersabar Semua-nya itu takkan bisa ia laksanakan”

Kini dia bagaikan sampan tampa pendayung...!" Terapung apung terhantam bebatuan sepanjang aliran sungai akhir-nya terhempas terjungkal masuk sungai dan hanyut terbawa arus.

Oleh: Toyak Hamdani Rio
Pengagum CINTA




**Cinta & Benci**

CINTA & Benci saling berdampingan. 
Bak kata para Pujangga mengatakan.  
Bak air mengalir kedua arah bertemunya di muara juga

Hati umpama intan. Hati sakit teramat perih
Di saat Cinta tertolak. Putus dalam bercinta

Hilang keseimbangan diri. Teretutup mata batin
Pikiran jernih menjadi gelap. Dada sesak 
menjadi pengap. Timbul marah.Timbul benci.  
Timbul dendam

Akhir-nya diri teraniaya. Terbenam 
dalam lumpur nista. Gelap menyelimuti 
jiwa-nya. Siksa yang didapat-nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar