*Dendam Amarah*
Hening mencekam kian terasa
menghujam jiwa. Dendam, amarah, iri hati dan kedengkian, telah
menyelimuti qalbu. Karena keingnan dan kehendak tak terpenuhi.
Meski bunga bunga taman datang menghibur menawar diri
bergoyang lembut lemah gemulai dikipas angin.
Walaupun melati tawarkan
sejuta senyuman. Walau taman meminta-nya tuk selalu bersabar Semua-nya itu takkan bisa ia laksanakan”
Kini dia bagaikan
sampan
tampa pendayung...!" Terapung
apung terhantam bebatuan sepanjang aliran
sungai akhir-nya terhempas terjungkal masuk sungai dan hanyut terbawa arus.
Oleh: Toyak Hamdani Rio
Pengagum CINTA
**Cinta &
Benci**
CINTA &
Benci saling berdampingan.
Bak kata
para Pujangga mengatakan.
Bak air mengalir kedua arah bertemunya di muara juga
Hati umpama
intan. Hati sakit teramat perih
Di saat
Cinta tertolak. Putus dalam
bercinta
Hilang
keseimbangan diri. Teretutup mata batin
Pikiran
jernih menjadi gelap. Dada sesak
menjadi pengap. Timbul marah.Timbul benci.
Timbul
dendam
Akhir-nya
diri teraniaya. Terbenam
dalam lumpur nista. Gelap menyelimuti
jiwa-nya. Siksa yang
didapat-nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar