Selasa, 28 Januari 2014

PEPATAH & PATITEH ADAT: SYAKTI ALAM KERINCI


PEPATAH & PATITEH
ADAT:  SYAKTI ALAM KERINCI

Didalam wilayah Syakti Alam Kerinci baik Kabupaten Kerinci Ataupun Kota Sungai Penuh sejak dari Tamiai melentuk hilir sampai Siulak melentuk mudik yang setiap kampung atau Desanya yang mengandung gaya pribahasa yang berbeda beda walaupun berwatas dengan pematang yang berjenjang, Bandar air yang mengalir namun logat dan bahasanya tetap berbeda.

Bak pepatah mengatakan
Adat Kerinci itu sama
Cuman Ica Ico pake yang berbeda

Bahkan didalam kurung Kampung mempunyai bermacam macam suku dan garis keturunan yang berlainan namun kesemuanya itu adalah bersal dari keturunan Suku Melayu bahkan ada yang mengatakan penduduk di Daerah Syakti Alam Kerinci adalah Suku Melayu yang tertua.
          
Walaupun berbeda logat bahasa pada sitiap Kampung atau Desa namun mereka saling mengerti bahasa satu dengan yang lain, bahkan mereka yang berlainan kampung mereka tetap beradabptasi dan berdialog dengan membawa logat Kampung masing masing, termasuk dalam segala tata cara Adat.

Menyinggung tentang tata cara Adat Istiadat dalam wilayah Syakti Alam Kerinci, itu semua tidak lepas dari kata kata Pepatah Dan Patiteh yang mengandung ma’na tersendiri terutama dalam pengukapan tata cara sopan santun dalam berdialog sesama Tokoh Adat Anak Jantan dan Anak Batino.
          
Dan ada juga sebahagiannya yang mengandung kata kata kiasan dan ada kata kata Ijmak dan ada kata kata Sindiran, semuanya itu adalah bertujuan untuk membangun Budi Pekerti dan Akhlak manusia seutuhnya, yang berlandasan Alqur’an Al Hadis, sesuai dengan pepatah mengatakan.

Adat yang bersendi syarak
Syarak bersendi ke Kitabbulah
Syarak yang mengatakan
Adat yang memakai

Zaman telah berubah, pengetahuan manusia meningkat dengan pesat, sudah semestinya kita membangkit yang telah lama menghilang dipenghujung jalan, yaitu membangkit batang yang terendam, menyilami pusaka yang terbenam. mencari suku kata yang menghilang, Iyalah Kata kata Pepatah dan Patiteh Adat Syakti Alam Kerinci yang tertcinta.

Oleh: Toyak Hamdani Rio (Pak Tuo Rio)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar